AJARKAN SISWA MANFAATKAN LAHAN KOSONG, SISWA DIAJARI BERKEBUN SAYURAN ORGANIK
Sekolah Menegah Negeri (SMP) 2 Purwantoro, saat ini sedang menggalakkan program ketahanan pangan dengan berkebun sayuran organik di lahan sekolahnya yang berlokasi di Kebun belakang sekolah
Kegiatan menanam sayuran ini untuk mewujudkan sekaligus menggalakkan berbudaya berkebun di seluruh siswa. Selain itu juga untuk menggalakkan siswa senang makan sayur. Sebab sayuran itu baik dikonsumsi untuk kesehatan karena mengandung berbagai macam vitamin untuk tubuh. Tidak hanya itu saja, siswa juga diajarkan mendayagunakan setiap jengkal lahan yang ada. "Dengan kegiatan ini, kita harapkan dapat dilakukan juga oleh para siswa di rumah dengan memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami sayuran yang bisa dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari,
SMP Negeri 2 Purwantoro mempunyai lahan yang cukup luas dan siswa sangat mendukung kegiatan ini. Halaman yang luas membuatnya para guru tergerak untuk mengarahkan anak didik untuk langsung memanfaatkan alam sebagai media pembelajaran. "Saya tidak ingin anak-anak kaku dalam berkebun, dengan keterbatasan sarana, belajar langsung dengan lingkungan bisa langsung mengenaKami ingin menjadikan sekolah sebagai tempat sarana belajar siswa untuk dekat dan lebih mencintai alam sekitarnya. Ia menjelaskan," ujar Guru Bhs Indonesia Drs,Lulus Budi Santoso. Saya melakukan penelitian tindakan kelas tentang metode agar anak-anak aktif, baca teorinya, lalu saya praktikkan," katanya. Sedangkan di SMP Negeri 2 Purwantoro, sekolah yang cukup jauh dari pusat kota yang berjarak 50 km mencoba untuk menerapkan sistem pembelajaran alam. ," ujarnya.
Kegiatan Berkebun ditempatkan dalam program yang komprehensif yang disebut healthy future yang melibatkan guru, siswa, orang tua dan komunitas. Mereka memiliki dan memainkan peran masing-masing dalam program ini. Siswa-siswi tidak hanya diajarkan menanam dan merawat tanaman, tetapi juga bisa menjelaskan manfaat tanaman dan keragaman budaya melalui makanan. Healthy future adalah program besar. Berkebun menjadi bagian dari program ini. Anak-anak memahami lingkungan yang sehat, makanan sehat, tetapi juga kehidupan multikultural. “Kami juga mengajak anak-anak untuk membawa makanan yang dimasak oleh keluarga mereka, dengan tradisi masak yang berasal dari asal mereka, dan diperkenalkan kepada yang lain,” demikian Lulus Budi dengan antusias menjelaskan.
Komentar
Posting Komentar