HIJAU SEKOLAHKU

"SEKOLAH HIJAU"

      Pada kenyataannya Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) tak pernah lepas dari kehidupan. Seolah menjadi persoalan yang tak segera terselesaikan, justru terus bertambah persoalan seirama perkembangan penduduk, sosial dan ekonomi.
      Hasilnya? Materi lingkungan hidup tak hanya masuk ekstrakurikuler namun menembus mata pelajaran berupa muatan lokal (mulok) bernama Pendidikan Lingkungan Hidup, artinya semua siswa wajib mengikuti pelajaran ini.
     Sekolah adalah bagian lingkungan yang penting bagi perkembangan anak. Dari sinilah mental dan kecerdasan anak dididik dan diuji,selain lingkungan rumah dan diluar rumah atau lingkungan pergaulan.
Suasana yang nyaman dalam lingkungan sekolah yang hijau dan asri, sebenarnya bukan hanya dalam pengertian sempit seperti penanaman pohon dan lingkungan bersih atau sebatas pembuatan kompos dan daur ulang. Tapi lebih dari itu, wawasan lingkungan diwujudkan dalam seluruh rangkaian aktivitas sekolah.
Masalah lingkungan hidup adalah masalah bersama. Dengan kepedulian dan upaya bersama, maka lingkungan bisa diselamatkan. Dan sekolah diharapkan dapat menjalankan peran kunci untuk membangkitkan kepedulian lingkungan pada generasi muda sebagai calon pembimbing keputusan di masa mendatang.

      Dengan program “Sekolah Hijau” diharapkan akan mampu memberikan sarana edukasi bagi para siswa dan siswi agar lebih dapat memahami makna dalam kepedulian terhadap lingkungan.
     Sekolah Hijau yaitu sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktivitas sekolah.
Sekolah Hijau setidaknya memnuhi persyaratan
  1. Memiliki kurikulum yang berwawasan lingkungan
  2. Mempunyai rancang bangun, penggunaan bahan dan pemeliharaan prasarana dan sarana berdasarkan prinsip ramah lingkungan
  3. Memiliki manajemen sekolah yang berwawasan lingkungan
  4. Program sekolah didukung oleh komunitas di luar sekolah
  5. Warga sekolah memiliki perilaku peduli lingkungan
     Warga sekolah adalah termasuk seluruh masyarakat yang ada di dalam sekolah yang melibatkan berbagai pihak mulai dari guru, siswa, karyawan, dan pihak di luar sekolah.
Sedangkan 5 bentuk program dari Sekolah Hijau adalah sebagai berikut:
  1. Pengembangan kurikulum berwawasan lingkungan
  2. Peningkatan kualitas kawasan sekolah dan lingkungan sekitarnya. Ini merupakan bagian dari upaya mendorong warga sekolah dan komunitas sekitar untuk secara aktif melakukan upaya meningkatkan kualitas lingkungan.
  3. Pengembangan pendidikan berbasis komunitas. Sekolah tidak terlepas dari kehidupan nyata sehingga sekolah dan komunitas merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan.
  4. Pengembangan sistem pendukung yang ramah lingkungan. Program ini banyak terkait dengan aspek AMPL seperti penghematan air, pengembangan sistem sanitasi dan pengelolaan sampah.
  5. Pengembangan manajemen sekolah berwawasan lingkungan. Manajemen sekolah diharapkan dapat membangun filosofi dan budaya sekolah yang berwawasan lingkungan dan ditunjang oleh sumber daya manusia yang mumpuni

7 Langkah Menghijaukan Sekolah:
  1. Membentuk Kelompok Hijau. Kelompok hijau merupakan penggerak dari penerapan konsep sekolah hijau. Terdiri dari pemanku kepentingan (pelajar, guru, pesuruh, orangtua dan komite sekolah). Bersifat terbuka dan dijalankan oleh murid. Tugas utamanya melakukan koordinasi seluruh kegiatan, memberikan rekomendasi, dan memfasilitasi komunikasi diantara seluruh komunitas sekolah
  2. Menetapkan visi. Visi sebaiknya dipasang di tempat umum, dan dapat juga didukung melalui suatu pernyataan sikap dari komite sekolah, maupun persatuan orangtua
  3. Melaksanakan Survei Lingkungan Sekolah. Survei dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan lingkungan, kemudian hasilnya menjadi masukan bagi penentuan kegiatan prioritas. Survei sebaiknya menyenangkan.
  4. Menyusun Rencana Aksi Sekolah Hijau. Sebagai langkah awal, rencana aksi harus realistis dan dapat dicapai dengan mudah. Kemudian selanjutnya dapat dilanjutkan dengan penyusunan rencana jangka panjang yang lebih menantang
  5. Memantau dan mengevaluasi kemajuan. Kelompok hijau bersama warga sekolah lainnya secara bersama melakukan evaluasi. Hasilnya dipergunakan untuk memastikan keberhasilan program.
  6. Memasukkan kegiatan lingkungan ke dalam kurikulum
  7. Melibatkan semua pihak dan tidak perlu sungkan menyebarluaskan keberhasilan.

      Akhir-akhir ini muncul gerakan lingkungan yang cukup menggembirakan dari para siswa sekolah, terutama SMP. Siswa siswi SMP tidak melulu digambarkan sebagai anak remaja yang penuh kemanjaan dan sedang semangat mencari identitas terhadap lawan jenisnya. Sebagian anak SMP itu telah mengubah pandangan umum dengan mencanangkan berbagai kegiatan yang selama ini hanya mereka yang berkutat di organisasi-organisasi tertentu yang terkait dengan lingkungan hidup.
      Apa yang menarik dari kegiatan yang berorientasi lingkungan hidup ini adalah siswa-siswi SMU yang sudah menyadari berbagai akibat negatif dari eksploitasi sumber daya alam dan pencemaran lingkungan hidup yang terjadi saat ini. Kegiatan tersebut targetnya tentu bukan mengubah lingkungan yang tercemar secara dramatis menjadi lingkungan yang bersih dan layak huni.
      Sasaran utama dari kesadaran lingkungan hidup pada usia SMP tersebut tak lain meletakkan kesadaran lingkungan sedini mungkin sehingga kelak mereka akan menjadi orang yang pertama serta menjadi garda terdepan dalam menjaga lingkungan terutama tempat mereka tinggal. Jika ini diterapkan, tentu program ini akan menjadi pondasi pertama bagi setiap kampanye atas pentingnya lingkungan hidup. Sebab ketika kesadaran terhadap lingkungan telah ada sejak muda, tentu ini akan mempermudah terbentuknya perilaku sadar lingkungan dan tentu lebih mengakar dalam kehidupan keseharian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP ADIWIYATA

Inovasi Budidaya Jamur Merang dengan Media Sampah Organik

MARKET DAY SMP NEGERI 2 PURWANTORO