Torehkan Kreatifitas Lewat Cat Tong Sampah

-
Apa pun yang erat kaitannya dengan sampah biasa dinilai jorok dan kotor. Salah satunya tong sampah. Namun, di SMP Negeri 2 Purwantoro, tong sampah tampak lebih enak dipandang.

Jumat (18/10/2019), sejumlah pelajar di SMP Negeri 2 Purwantoro ikut terlibat dalam kegiatan mengecat tong sampah di sekolah. Para pelajar bebas mengekspresikan kreativitasnya untuk membuat tempat sampah itu menjadi lebih menarik. “Selama ini tempat sampah kan selalu dianggap sebagai tempat yang kotor dan jelek,’’ ujar Kepala SMP Negeri 2 Purwantoro Taufik Rohman, S.Pd, M.Pd kepada Blogger smp2pwo.blogspot.com, selepas meninjau pelaksanaan lomba mengecat tong sampah di halaman sekolah.

Padahal, jika dikolaborasikan dengan seni dan kreativitas, Taufik Rohman, S.Pd, M.Pd menyebut, tempat sampah akan terlihat indah. Kegiatan mengecat tong sampah ini merupakan bagian dari Program sekolah adiwiyata SMP Negeri 2 Purwantoro. Para peserta lomba mengecat tempat sampah ini merupakan para pelajar tingkat SMP kelas 7,8, dan 9. Pemenang lomba akan mendapatkan hadiah.

Lomba mengecat tong sampah ini digelar untuk mendorong anak-anak muda dalam mengembangkan kreasinya. Di mana para pelajar dibebaskan mengekspresikan bakat seninya di media apa pun, termasuk di tempat sampah. Intinya, kata Bp Taufik Rohman, S.Pd, M.Pd, bakat seni generasi muda dapat tersalurkan dengan baik.

Menurutnya lagi, kegiatan itu pun digelar agar bisa meningkatkan kesadaran membuang sampah pada tempatnya. Ia mengatakan, perilaku tersebut perlu dibiasakan sejak dini. Pasalnya, selama ini masih ada warga yang membuang sampah sembarangan. Ia berharap, dari kegiatan ini juga muncul kreasi lainnya untuk menjadikan SMP Negeri 2 Purwantoroyang penuh inovasi. “Kami mengajak generasi muda lainnya untuk melakukan kegiatan lainnya yang kreatif dan inovatif,’’ ujar Bp Taufik.




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP ADIWIYATA

-
Rencana Program Pembelajaran (RPP) berbasis Adiwiyata Salah satu indikator penting dalam pengembangan sekolah berbudaya lingkungan (Adiwiyata) adalah Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan. Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat dilakukan melalui kurikulum secara terintegrasi. Pengembangan materi, model dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang arti pentingnya lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari, hal ini dapat dicapai dengan melakukan : Pengembangan Model pembelajaran lintas mata pelajaran, Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar, Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya. Pengembangan kegiatan Kurikuler untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang Lingkungan Hidup. Dalam hal ini perlu disusun Silabus dan RPP yang terintegrasi dengan PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup). Sebagai
Baca selengkapnya

MARKET DAY SMP NEGERI 2 PURWANTORO

-
Gambar
Hari Sabtu, 18 Maret 2023 merupakan waktu yang dinantikan oleh para peserta dan peserta didik di SMP Negeri 2 Purwantoro karena pada hari itu kegiatan market day dilaksanakan. Peserta market day sudah mempersiapkan stan mereka sejak hari Jumat sore. Acara pembukaan market day ini dimulai pada pukul 08.00 WIB dan dibuka oleh Bp Kepala Sekolah Nanang Bachtiar S.Pd, M.Pd . Pada kesempatan tersebut, Bapak Kepala SMP negeri 2 Purwantor memberikan sambutan dan mengapresiasi penyelenggaraan market day serta berharap agar kegiatan tersebut menjadi bagian dari kultur SMP Negeri 2 Purwantoro untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Kegiatan market day di SMP Negeri 2 Purwantoro ini juga sangat di dukung oleh para wali siswa. Salah satu bentuk dukungan terhadap kegiatan market day ini, Wali murid memberi pinjaman berupa terop kepada tiap-tiap kelompok. Pinjaman  tersebut dimaksudkan agar peserta didik tidak merasa nyaman saat memasarkan produk            Tepat pukul 08.30 WIB kegiatan market day
Baca selengkapnya

Inovasi Budidaya Jamur Merang dengan Media Sampah Organik

-
Gambar
A.       Latar Belakang   Sejak awal kemerdekaan, kebijakan pendidikan memang diarahkan   pada   pembentukan karakter, sebagaimana digagas oleh para pendiri bangsa. Beberapa pendidik Indonesia modern yang kita kenal, seperti Ki Hajar Dewantara, Soekarno, Hatta, Tan Malaka, Moh Natsir, dll. Telah mencoba menerapkan semangat pendidikan karakter sebagai bentuk kepribadian dan identitas bangsa sesuai dengan konteks dan situasi yang mereka alami.1Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 yang mengatakan: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.   Berdasarkan undang-undang di atas, tujuan pendidikan yang utam
Baca selengkapnya